Minggu, 16 April 2017

PENGERTIAN KURIKULUM

I.                   PENDAHULUAN

Kurikulum terdiri atas berbagai komponen yang saling terkait dan membentuk suatu system yang bertujuan untuk mencapai tujuan kurikulum dan sekaligus mencapai tujuan pendidikan. Para pakar yang mendefinisikan kurikulum memiliki dasar pemikiran yang berbeda-beda sehingga definisi kurikulum menjadi beragam. Namun,pada intinya semua definisi kurikulum mengarah pada tujuan yang sama yaitu kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

II.                PEMBAHASAN

Kata kurikulum muncul pertama kali dalam kamus tahun 1856,yaitu : a race course,a place for running:a chariot. yang artinya suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kerata dalam perlombaan,dari awal sampai akhir. Kurikulum juga berarti “chariot”,semacam kereta pacu zaman dulu,yakni suatu alat yang membawa seorang ari “start” sampai “finish”.[1]

Istilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman Yunani kuno. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya pelajari ; dan curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “ jarak ” yang harus “ ditempuh ” oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dari rumusan diatas, kurikulum dalam pendidikan diartikan, sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah. Rumusan atau batasan inilah yang pertama kali digunakan dalam bidang pendidikan.[2]

Kurikulum adalah niat dan rencana, sedangkan proses belajar mengajar adalah pelaksananya. Dalam proses tersebut ada dua subyek yang terlibat, yakni guru, dan siswa. Siswa adalah subyek yang dibina dan guru adalah subyek yang membina. Kedua-duanya terlibat dalam satu proses untuk mencapai tujuan pendidikan.[3]

Menurut E.Mulyasa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, kompetensi dasar, materi standar, dan hasil belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan. Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1.        Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2.        Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3.        Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4.        Kelompok mata pelajaran estetika;
5.        Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.[4]

Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa – peristiwa yang terjadi dibawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal. Yang terakhir ini sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra kurikuler (co-curriculum atau extra-curriculum).

Kurikulum formal meliputi :
1.        Tujuan pelajaran, umum dan spesifik.
2.        Bahan pelajaran yang tersusun sistematis.
3.        Strategi belajar – mengajar serta kegiatan – kegiatanya.
4.        System evaluasi untuk mengetahui hingga mana tujuan tercapai.

Kurikulum tak formal terdiri atas kegiatan – kegiatan yang juga direncanakan,akan tetapi tidak bekaitan langsung dengan pelajaran akademis dan kelas tertentu. Kurikulum ini dipandang sebagai pelengkap kurikulum formal. Yang termasuk kurikulum tak formal ini antara lain: pertunjukan sandiwara, pertandingan antar kelas, atau antar sekolah, perkumpulan berbagai hobi, pramuka,dan lain-lain.
Adalagi yang harus diperhitungkan yaitu kurikulum “tersembunyi” (hidden curriculum). Kurikulum ini antara lain berupa aturan tak tertulis dikalangan siswa misalnya harus kompak terhadap guru yang turut mempengaruhi suasana pengajaran dalam kelas. Kurikulum tersembunyi ini dianggap oleh kalangan tertentu tidak termasuk kurikulum karena tidak direncanakan.[5]

Menurut Robertson (1971), kurikulum mencakupi maksud,tujuan,isi,proses,sumber daya,dan sarana-sarana evaluasi bagi semua pengalaman belajar yang direncanakan bagi para pembelajar,baik di dalam maupun di luar sekolah dan masyarakat melalui pengajaran kelas dan program-program terkait.[6]

Menurut William B.Ragan dalam buku “Modern Elementary Curriculum” (1966),
Ia menjelaskan kurikulum dalam arti yang luas yang meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah,yakni segala pengalaman anak di bawah tanggung jawab sekolah.Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran,tetapi meliputi seluruh kehidupan dalam kelas.Jadi,hubungan social antara gurudan murid,metode mengajar,dan cara mengevaluasi juga termasuk kurikulum.[7]

Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru disekolah. Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar, yang disusun sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai arti dan fungsi untuk mengubah siswa apabila dilaksanakan dan ditransformasikan oleh guru kepada siswa dalam suatu kegiatan yang disebut proses belajar mengajar.

III.             PENUTUP
Kurikulum mencakupi maksud,tujuan,isi,proses,sumber daya,dan sarana-sarana evaluasi bagi semua pengalaman belajar yang direncanakan bagi para pembelajar,baik di dalam maupun di luar sekolah dan masyarakat melalui pengajaran kelas dan program-program terkait. Kurikulum dalam pendidikan dapat juga diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.Dalam dunia pendidikan juga dikenal istilah kurikulum formal,kurikulum informal,dan kurikulum tersembunyi.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa,E.2009.”Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar”.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Nasution,S.1989.”Kurikulum dan Pengajaran.Bandung”:Bina Aksara.
Nasution,S.1994.”Asas-asas Kurikulum”.Jakarta:Bumi Aksara.
Sudjana,Nana.1991.”Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah”. Bandung:Sinar Baru.
Tarigan,Henry Guntur.2009.”Dasar-dasar Kurikulum Bahasa”.Bandung:Angkasa.


[1] S.Nasution.”Asas-asas Kurikulum”.Jakarta:Bumi Aksara.1994.hal.1-2.
[2]Nana Sudjana.”Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah”. Bandung:Sinar Baru.1991.hal.3-4.
[3] Ibid.
[4] E.Mulyasa.”Kurikulum yang Disempurnakan; Pengembangan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar”.Bandung:Remaja Rosdakarya.2009.hal.24-25.
[5] S.Nasutuion.Kurikulum dan Pengajaran”.Bandung:Bina Aksara.1989.hal.5-6.
[6] Henry Guntur Tarigan.”Dasar-dasar Kurikulum Bahasa”. Bandung:Angkasa.2009. hal.4-5.
[7] Op.cit.hal.5-6.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pendidikan Anak dalam Perspektif Al Qur'an

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Anak dalam perspektif Islam merupakan rahmat dari Allah yang diberikan kepada orang tua, d...