A. Ayat dan Terjemahan
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ
بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ
النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ
وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ
يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
“ mereka
adalah (orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa
alasan yang benar), kecuali karena mereka berkata:` Tuhan kami hanyalah Allah
`. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan
sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani,
gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di
dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang
yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha
Perkasa.”[1]
|
B.
Tafsir
Mufrodat
IBNU ABBAS
الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ
([yaitu]
orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka), yakni kaum Mukminin
yang telah diusir oleh orang-orang kafir Mekah dari tempat tinggal mereka.
بِغَيْرِ حَقٍّ (tanpa alasan yang benar) dan tanpa suatu kesalahan.
إِلَّا أَنْ يَقُولُوا
رَبُّنَا اللَّهُ (kecuali karena mereka
mengatakan, “Rabb kami adalah Allah”), yakni kecuali karena ucapan mereka,
“Tidak ada tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah”.
وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ
بِبَعْضٍ (dan sekiranya Allah
tidak Mencegah sebagian manusia dengan sebagian lainnya), yakni Dia Mencegah
kaum Mukminin dengan perantaraan para nabi, mencegah orang-orang kafir dengan
perantaraan kaum Mukminin, dan mencegah orang-orang yang tidak ikut berjihad
dengan perantaraan orang-orang yang turut berjihad. Sekiranya tidak begitu.
لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ (niscaya telah dirobohkanlah biara-biara), yakni biara-biara
para rahib.
وَبِيَعٌ (sinagoge-sinagoge), yakni sinagoge-sinagoge kaum Yahudi.
وَصَلَوَاتٌ (rumah-rumah ibadah), yakni rumah api kaum majusi, sebab semua
itu ada dalam perlindungan kaum Muslimin.
وَمَسَاجِد (dan masjid-masjid) kaum
Muslimin.
يُذْكَرُ فِيهَا (yang di dalamnya disebut), yakni di dalam masjid-masjid itu
disebut.
اسْمُ اللَّهِ (Nama Allah) berupa takbir dan tahlil.
كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ
اللَّهُ (banyak. Dan
sesungguhnya Allah pasti Menolong) dalam menghadapi Musuh-Nya.
مَنْ يَنْصُرُهُ (orang-orang yang menolong-Nya), yakni orang-orang yang
menolong Nabi-Nya dengan berjihad.
إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ (sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat) untuk memberikan
pertolongan kepada Nabi-Nya dan kepada orang-orang yang menolong Nabi-Nya.
AL MARAGHI
بَعْضَهُمْ
.1
Ba'dhahum menjadi Badal Ba'dh lafal
An-Naas (dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan) dibaca
Lahuddimat dengan memakai harakat Tasydid menunjukkan makna banyak, yakni telah
banyak dirobohkan; sebagaimana dapat dibaca Takhfif yaitu Lahudimat (biara-biara)
bagi para rahib (gereja-gereja) bagi orang-orang Nasrani (rumah-rumah ibadah)
bagi orang-orang Yahudi
2.
صَلَوَاتٌ
Shalawaat artinya tempat
peribadatan menurut bahasa Ibrani (dan mesjid-mesjid) bagi kaum Muslimin (yang
disebut di dalamnya) maksudnya di dalam tempat-tempat yang telah disebutkan
tadi (nama Allah dengan banyak) sehingga ibadah menjadi terhenti karena
robohnya tempat-tempat tersebut. Bentuk jamak dari shalat, ia adalah kata
bahasa Ibrani yang di-Arabkan, yaitu tempat ibadah orang Yahudi.
3. مَسَاجِدُ
Bentuk
jamak dari masjid, yaitu tempat
beribadah orang muslimin.
4. َبِيَعٌ
Bentuk jamak dari bi’ah, yaitu tempat ibadah orang Nasrani.[3]
C. Isi Kandungan Ayat
Pada ayat di
atas Allah SWT menerangkan keadaan orang-orang yang diizinkan berperang.
Orang-orang musyrik Mekah telah melakukan tindakan yang tidak
berperikemanusiaan terhadap kaum Muslimin. Mereka disiksa. dianiaya, disakiti
dan sebagainya, bukanlah karena sesuatu kesalahan atau kejahatan yang telah
mereka perbuat, tetapi semata-mata karena mereka telah berkeyakinan bahwa tidak
ada Tuhan yang berhak disembah, selain Tuhan Yang Maha Kuasa yaitu Allah.
Mereka tidak mempercayai lagi kepercayaan nenek moyang mereka. Mereka telah
berserah diri kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa. Mereka telah menjadi orang
muslim. Jadi orang - orang muslim diperbolehkan untuk berperang mempertahankan
agama mereka dari orang – orang musyrik. Ibnu Abbas r.a berkata bahwa ayat ini
turun ketika nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya diusir dari Makkah oleh
orang-orang Quraisy. Ayat ini juga merupakan ayat pertama yang diturunkan
dengan perintah atau izin bagi orang-orang untuk berjihad mempertahankan
kelangsungan hidup agama Allah dari orang-orang yang menganiaya dan berbuat
kesewenang-wenangan mengusir Muhammad dan para sahabatnya dari Makkah tanah
airnya tanpa alasan, kecuali karena mereka berkata Allah-lah Yang Maha Esa yang
patut disembah . Allah berjanji dalam firman-Nya, bahwa Dia pasti akan menolong
orang-orang yang menolong agama-Nya.[4]
KESIMPULAN
Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan inti dari surat Al Hajj ayat: 40 adalah
tentang orang-orang muslim yang dianiaya oleh orang-orang musyrik karena orang
muslim tidak mau mengikuti keyakinan orang musyrik yang percaya pada nenek
moyang mereka. Orang – orang muslim mempunyai keyakinan sendiri, yaitu “Tidak
ada Tuhan yang patut disembah selain Allah”. Allah pun Maha Mengetahui hal ini,
tetapi Allah adalah Tuhan yang Maha Kuat dan Maha Kuasa atas segalanya.
[3]
Ahmad Mushthafa Al-Maraghi,
terjemah Tafsir Al-Maraghi 17,
(Semarang: CV. Toha Putra, 1989) ,hlm. 193
Tidak ada komentar:
Posting Komentar