Tafsir bil
ma’tsur
1. Pengertian
Tafsir bil ma’tsur adalah penjelasan
terhadap makna ayat dengan memanfaatkan apa yang dikemukakan Allah dalam al –
Qur’an, as-Sunah, maupun pernyataan para sahabat ra
Menurut Ali Sabuni dalam kitab
“at-tibyan fi’ulumi al-qur’an” adalah tafsir yang datangnya dari al-Qur’an atau
sunnah atau ucapan sahabat sebagai penjelas maksud allah dalam kitabnya.
Menurut
Manna al-Qatnan adalah tafsir yang berpedoman pada riwayat yang shahih diantara
tafsir al-Qur’an dangan al-Qur’an, atau dengan as-Sunnah yang menjadi penjelas
al-Qur’an , atau nriwayat dari sahabat karena mereka orang yang paling tahu
dengan al-Qur’an, atau dengan ucapan tabi’in kabir karena pada umumnya mereka
mendengar dari sahabat.
2.
Kedudukan tafsir bil
ma’tsur
tafsir bil ma’tsur adalah salah satu model tafsir yang paling
utama dan tertinggi kedudukannya(disbanding dengan model tafsir lainnya) karena
tafsir ini dalam menafsirkan al Qur’an menggunakan kalam Allah sendiri,
perkataan Rosul, dan pernyataan para sahabat. Dari hal ini dikarenakan;
a.
Allah
lebih mengetahui maksudnya
b.
Perkataan
Rosul (hadits) adalah penjelas bagi kalam Allah
c.
Para
sahabat adalah orang – orang yang menyaksikan turunnya ayat, mereka juga fasih
bebicara, serta lebih istimewa di banding generasi setelahnya dalam hal
perbandingan serta kondisi saat ayat turun.
3.
Sumber
– sumber tafsir bil ma’tsur
1)
Al
Qur’an
2)
As-sunnah
3)
Perkataan
Para Sahabat
4)
Perkataan
Tabi’in dan pengikutnya
4. Karya tafsir bil ma’tsur
1.
Jami’u al-bayan fi ntafsiri al-qur’an
Penulisnya adalah Mohammad Ibnu Jarir
at-Tabari (224-310)
Metode penafsiran:
a.
Memaparkan ucapan-ucapan sahabat, tabi’in beserta sanadnya.
b.
Mentarjih dalil penafsirannya
c.
Menggali hukum-hukum
d.
Menyebutkan dari sisinya I’rabnya ayat
2. Tafsir Al-Qur’an al-Adzim
Penulisnya adalah al-Hafidz ‘Imaduddin
Ismail ibn ‘Umar ibn Katsir al-Qursyi ad-Dimasqy. (700 H/705H-774H)
Metode penafsirannya;
a. Memaparkan ayat, hadis dan atsar yang
menafsiri ayat al-qur’an beserta sanadnya.
b. Menta’dil dan mentajrih riwayat yang
digunakannya
c. Detail dalam menyebutkan sanadnya, namun
dengan ungkapan yang singkat dan jelas.
d. Mentarjih qoul-qoul yang ada
e. Banyak menyebut riwayat isra’iliyat yang
munkar, serta membantah pendapat yang menyebutkan isra’iliyat yang munkar
Tafsir Bi
ar-Ra’yu
1. Pengertian
Tafsir yang
mana para penafsirnya dalam menjelaskan makna-makna ayat berpedoman kepada
ijtihadnya.
Yang
dimaksud dengan “ro’yu” dalam tafsir bi ar-ra’yu adalah Ijtihad dengan
berdasarkan pada dasar-dasar dan aqidah yang benar.
Muhammad Ali
Sabuni membagi tafsir bi ar-ra’yu ada dua , yaitu:
a. Tafsir bir-Ra’yi Mahmud
Yang dimaksud dengan Tafsir bir-Ra’yi
Mahmud adalah suatu penafsiran yang “berdasarkan” dari al-Qur’an dan dari
sunnah Rasul, sedang pelakunya (mufassir)-nya adalah seorang pakar dalam bahasa
arab, baik gaya bahasanya, maupun kaidah-kaidah hukum dan
ushul-nya.
Adapun mengenai hukumnya para ulama’
membolehkan jenis tafsir demikian.
b. Tafsir bir-Ra’yu Madzmum
Tafsir bir-Ra’yu Madzmum adalah suatu
penafsiran dengan tidak disertai ra’yu, tapi disertai oleh hawa nafsu. Sebagaian
besar orang yang menafsirkan al-Qur’an menggunakan ra’yu adalah orang-orang
yang mementingkan hawa nafsu dan bid’ah. Mereka mengikuti faham-faham sesat, tidak
ada alur periwayatan (rujukan) yang jelas, tidak ada dalil yang kuat. Kemudian
mereka menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan apa yang sesuai dengan pendapat
mereka, serta sesuai dengan keyakinan mereka yang palsu. sehingga penafsiran tersebut mereka bawa kearah pikiran
yang kosong dan berdasar hawa nafsu.
Hukumnya “ adalah Haram”. Ibnu Taimiyah
menyatakan “tafsir dengan tanpa ra’yu haram hukumnya”.
2. Karya-karya tafsir bi ar-ra’yu
1. Mafatihu al-Ghoib
Penulisnya adalah Muhammad ibn Umar ibn al-Husain ar-Razi wafat tahun
616 H.
Metodenya
a. Mengikuti caranya orang-orang bijak dan
orang-orang ilahiyyin
b. Membantah mu’tazilah dan golongan sesat
dengan argumentasi yang kuat.\
c. Penafsirannya panjang lebar seperti
menyebutkan tentang materi manusia, ilmu alam, planet, langit, bumi, tumbuhan,
binatang dll.
d. Bertujuan pada kebenaran dan argumentasi
dengan adanya allah.
2. Tafsir Jalalain
Penulisnya adalah Jalaludin as-Syuyuti dan Jalaludi al-Mahali. Merupakan
kitab tafsir terkecil dan paling terkenal bahkan dipelajari dimana-mana karena
ringkasnya bahasa.
Methodenya;
a. Bahasanya ringkas
Seperti
tafsir mufradat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar