Rabu, 12 April 2017
MAKALAH HADITS DHA’IF
HADITS DHA’IF
Adalah Hadits yang tidak memenuhi salah satu/lebih
syarat Hadits shahih dan Hasan.
Asli Hukum Hadits dha’if: tidak dapat diamalkan
dan tidak boleh meriwayatkan Hadits dha’if kecuali dengan menyebutkan kedudukan
Hadits tersebut. Hadits dha’if berbeda dengan hadits palsu atau hadits maudhu`.
Hadits dha’if itu masih punya sanad kepada Rasulullah SAW, namun di beberapa
rawi ada dha`f atau kelemahan. Kelemahan ini tidak terkait dengan pemalsuan
hadits, tetapi lebih kepada sifat yang dimiliki seorang rawi dalam masalah dhabit
atau al-`adalah. Mungkin sudah sering lupa atau ada akhlaqnya yang kurang etis
di tengah masyarakatnya. Sama sekali tidak ada kaitan dengan upaya memalsukan
atau mengarang hadits.
seharusnya Yang harus dibuang jauh-jauh adalah hadits
maudhu`, hadits mungkar atau matruk. Dimana hadits itu sama sekali memang tidak
punya sanad sama sekali kepada Rasulullah saw. Walau yang paling lemah
sekalipun. Inilah yang harus dibuang jauh-jauh. Sedangkan kalau baru dha`if,
tentu masih ada jalur sanadnya meski tidak kuat. Maka istilah yang digunakan
adalah dha`if atau lemah. Meski lemah tapi masih ada jalur sanadnya.
sebab itulah para ulama berbeda pendapat
tentang penggunaan hadits dha`if, dimana sebagian membolehkan untuk fadha`ilul
a`mal. Dan sebagian lagi memang tidak menerimanya. Namun menurut iman An-Nawawi
dalam mukaddimahnya, bolehnya menggunakan hadits-hadits dha’if dalam fadailul
a’mal sudah merupakan kesepakatan para ulama.
sebagai tahap lanjut tentang ilmu hadits,
silakan merujuk pada kitab “Mushthalahul Hadits”
Untuk kita orang-orang yang awam dengan
ulumul hadits, tentu untuk mengetahui derajat suatu hadits bisa dengan bertanya
kepada para ulama ahli hadits. Sebab merekalah yang punya kemampuan dan
kapasitas dalam melakukan penelusuran sanad dan perawi suatu hadits serta menentukan
derajatnya.
Seorang ahli hadits akan melakukan
penelusuran jalur periwayatan setiap hadits ini satu per satu, termasuk riwayat
hidup para perawi itu pada semua level / tabaqathnya. Kalau ada cacat pada
dirinya, baik dari sisi dhabit (hafalan) maupun `adalah-nya (sifat
kepribadiannya), maka akan berpengaruh besar kepada nilai derajat hadits yang
diriwayatkannya.
Sebuah hadits yang selamat dari semua cacat
pada semua jalur perawinya hingga ke Rasulullah SAW, dimana semua perawi itu
lolos verifikasi dan dinyatakan sebagai perawi yang tisqah, maka hadits itu
dikatakan sehat, atau istilah populernya shahih. Sedikit derajat di bawahnya
disebut hadits hasan atau baik. Namun bila ada diantara perawinya yang punya
cacat atau kelemahan, maka hadits yang sampai kepada kita melalui jalurnya akan
dikatakan lemah atau dha`if.
Para ulama mengatakan bila sebuah hadits
lemah dari sisi periwayatannya namun masih tersambung kepada Rasulullah SAW,
masih bisa dijadikan dalil untuk bidang fadhailul a`mal, atau keutamaan amal
ibadah.
Sedangkan bila sebuah hadits terputus
periwayatannya dan tidak sampai jalurnya kepada Rasulullah SAW, maka hadits ini
dikatakan putus atau munqathi`. Dan bisa saja hadits yang semacam ini memang
sama sekali bukan dari Rasulullah SAW, sehingga bisa dikatakan hadits palsu
atau maudhu`. Jenis hadits yang seperti ini sama sekali tidak boleh dijadikan
dasar hukum dalam Islam.
Cara Untuk mengetahui apakah sebuah hadits itu
termasuk shahih atau tidak, bisa dilihat dalam kitab susunan Imam Al-Bukhari
yaitu shahih Bukhari atau Imam Muslim yaitu shahih muslim. Untuk hadits-hadits
dha’if juga bisa dilihat pada kitab-kitab khusus yang disusun untuk membuat
daftar hadits dha’if.
Saat ini, para ulama yang
berkonsentrasi di bidang hadits banyak yang menuliskannya, seperti karya-karya
Syaikh Nashiruddin Al-Albani. Di antaranya kitab Silsilah Al-Ahadits
Ash-Shahihah yang berjumlah 11 jilid.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pendidikan Anak dalam Perspektif Al Qur'an
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak dalam perspektif Islam merupakan rahmat dari Allah yang diberikan kepada orang tua, d...
-
A. AYAT DAN TERJEMAHAN QS AZ ZUMAR: 9 أَمَّنْ هُوَ قَانِتٌ آنَاء اللَّيْلِ سَاجِداً وَقَائِماً يَحْذَرُ الْآخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ...
-
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) A. IDENTITAS Nama Sekolah : MTs Sudirman Mata Pelajaran ...
-
HADITS TENTANG AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR DAN KERJA KERAS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia terkadang lup...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar