KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta hidayatnya sehingga penyusun Kurikulum SMP IT HIKMAH, Kec Alur,
Kab Kupas dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan penyusunan kurikulum ini sebagai operasional Pendidikan di SMP
IT HIKMAH untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional (Undang-Undang RI nomor 20
tahun 2003) yang mengacu pada Standar Pendidikan Nasional (Peraturan Pemerintah
Nomor 19 tahun 2005).
Atas terlaksananya penyusunan kurikulum SMP IT HIKMAH Ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada :
1.
AMIN, M.Pd. selaku
Kepala Dinas Pendidikan, Kab. Kampar, yang
telah membimbing dan memgoreksi kurikulum SMP IT HIKMAH.
2.
ARIF, M.Si. selaku ketua Komite SMP IT HIKMAH yang telah mendudukung dan
memberikan masukan dalam penyusunan.
3.
Semua
pihak yanhg tidak dapat kami tuliskan satu persatu yang telah turt memperlancar
selama penyusunan kurikulum SMP IT HIKMAH.
Kami sadar kurikulum yang kami susun
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharap saran dan
kritik yang membangun dari semua pihak.
Kupas, 11
Juli 2013
Kepala Sekolah
ARIF,
S.Pd.I.
iii
V. PENUTUP
Kurikulum
Madrasah Tsanawiyah Tamotota disusun sebagai pegangan baru dalam rangka
membangun semangat dan kesadaran masyarakat Desa Pohuwato, Marisa Pohuwato dan
peserta didik khususnya yang mengalami keterbelakangan dalam hal pendidikan dan
spiritual.. Kurikulum ini digunakan sebagai panduan bagi staf pengajar, staf
administrasi, Kepala Madrasah dan juga peserta didik dalam menjalankan proses
pembelajaran. Ketentuan yang belum tercantum dalam kurikulum ini diatur dalam
ketentuan lain dan manakala ditemukan kekeliruan akan senantiasa dilakukan
evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya.
Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk
rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru disekolah. Isi
kurikulum adalah pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar,
yang disusun sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai
arti dan fungsi untuk mengubah siswa apabila dilaksanakan dan ditransformasikan
oleh guru kepada siswa dalam suatu kegiatan yang disebut proses belajar
mengajar.
Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar mengajar adalah
pelaksananya. Dalam proses tersebut ada dua subyek yang terlibat, yakni guru,
dan siswa. Siswa adalah subyek yang dibina dan guru adalah subyek yang membina.
Kedua-duanya terlibat dalam satu proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
Istilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada
zaman Yunani kuno. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir,
artinya pelajari ; dan curere artinya tempat berpacu. Curriculum
diartikan “ jarak ” yang harus “ ditempuh ” oleh pelari. Mengambil makna yang
terkandung dari rumusan diatas, kurikulum dalam pendidikan diartikan, sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk
memperoleh ijazah. Rumusan atau batasan inilah yang pertama kali digunakan
dalam bidang pendidikan.
DR. NANA SUDJANA:SINAR BARU:BANDUNG:1991:PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM DI SEKOLAH.