Kamis, 27 Desember 2018

Pendidikan Anak dalam Perspektif Al Qur'an

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Anak dalam perspektif Islam merupakan rahmat dari Allah yang diberikan kepada orang tua, dan merupakan titipan Allah kepada orang tuanya, hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam surat Asy-Syura ayat 49:
"Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang  Dia kehendaki dan memberikan anak-anak laki-laki kepada siapa yang  Dia kehendaki".

Sesungguhnya Allah mempunyai wewenang menciptakan kerajaan langit dan bumi. Dia menciptakan apa yang dia kehendaki walau makhluk enggan untuk menerimanya, terkadang manusia mendambakan anak laki-laki tetapi kehendak Allah yang maha mutlak kekuasaan dan pengaturannya yang berlaku, Dia memberi anak perempuan kepada siapa yang dia kehendaki walau yang bersangkutan mendambakan anak laki-laki begitu juga sebaliknya.
Dari uraian diatas dapat dipahami anak merupakan amanat dari Allah kepada orang tua dimana nanti akan dimintai pertanggung jawaban tentang pemeliharaan, perkembanganya dan pendidikanya.
Sebagaimana kita ketahui bahwasanya keberhasilan seseorang tidak luput dari arahan orang tua dalam keluarga. Jadi berhasil atau tidaknya seorang anak akan dipengaruhi oleh orang tuanya, sebagaimana kata pepatah “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, setiap orang tua pasti akan mendambakan anak yang sholeh dan sholehah serta berpengetahuan yang luas akan tetapi dalam mewujudkan hal tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, butuh kesabaran serta metode-metode dalam menerapkan hal itu supaya terwujud apa yang di inginkan oleh orang tuanya yang mendambakan anak yang soleh dan solehah serta menjadi anak yang terdidik, atas adanya permasalahan diatas maka penulis ingin menyampakan makalah yang berjudul “ Pendidikan Anak Dalam Keluarga Menurut Perspekif Al-Qur’an”.

B.       Rumusan Masalah.
1.      Pengertian Pendidikan Anak Menurut Perspektif Al-Qur’an?
2.      Apakah Peran dan Fungsi Keluarga?
3.      Bagaimanakah Teknik-teknik Pendidikan Anak Dalam Keluarga Menurut Perspektif Al-qur’an?

Minggu, 16 April 2017

KATA PENGANTAR PENYUSUNAN KURIKULUM SEKOLAH

KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayatnya sehingga penyusun Kurikulum SMP IT HIKMAH, Kec Alur, Kab Kupas dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan penyusunan kurikulum ini sebagai operasional Pendidikan di SMP IT HIKMAH untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional (Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003) yang mengacu pada Standar Pendidikan Nasional (Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005).
Atas terlaksananya penyusunan kurikulum SMP IT HIKMAH Ini kami menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada :
1.      AMIN, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan, Kab. Kampar, yang telah membimbing dan memgoreksi kurikulum SMP IT HIKMAH.
2.      ARIF, M.Si. selaku ketua Komite SMP IT HIKMAH yang telah mendudukung dan memberikan masukan dalam penyusunan.
3.      Semua pihak yanhg tidak dapat kami tuliskan satu persatu yang telah turt memperlancar selama penyusunan kurikulum SMP IT HIKMAH.

         Kami sadar kurikulum yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharap saran dan kritik yang membangun dari semua pihak.­



                                                                                       Kupas, 11 Juli 2013
                                                                                            Kepala Sekolah


                                                                                     ARIF, S.Pd.I.

iii
V. PENUTUP
         Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Tamotota disusun sebagai pegangan baru dalam rangka membangun semangat dan kesadaran masyarakat Desa Pohuwato, Marisa Pohuwato dan peserta didik khususnya yang mengalami keterbelakangan dalam hal pendidikan dan spiritual.. Kurikulum ini digunakan sebagai panduan bagi staf pengajar, staf administrasi, Kepala Madrasah dan juga peserta didik dalam menjalankan proses pembelajaran. Ketentuan yang belum tercantum dalam kurikulum ini diatur dalam ketentuan lain dan manakala ditemukan kekeliruan akan senantiasa dilakukan evaluasi untuk perbaikan dan pengembangan selanjutnya.
Kurikulum adalah niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru disekolah. Isi kurikulum adalah pengetahuan ilmiah, termasuk kegiatan dan pengalaman belajar, yang disusun sesuai dengan taraf perkembangan siswa. Kurikulum akan mempunyai arti dan fungsi untuk mengubah siswa apabila dilaksanakan dan ditransformasikan oleh guru kepada siswa dalam suatu kegiatan yang disebut proses belajar mengajar.
Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar mengajar adalah pelaksananya. Dalam proses tersebut ada dua subyek yang terlibat, yakni guru, dan siswa. Siswa adalah subyek yang dibina dan guru adalah subyek yang membina. Kedua-duanya terlibat dalam satu proses untuk mencapai tujuan pendidikan.
Istilah kurikulum awal mulanya digunakan dalam dunia olah raga pada zaman Yunani kuno. Curriculum dalam bahasa Yunani berasal dari kata curir, artinya pelajari ; dan curere artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan “ jarak ” yang harus “ ditempuh ” oleh pelari. Mengambil makna yang terkandung dari rumusan diatas, kurikulum dalam pendidikan diartikan, sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah. Rumusan atau batasan inilah yang pertama kali digunakan dalam bidang pendidikan.
DR. NANA SUDJANA:SINAR BARU:BANDUNG:1991:PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH.













MAKALAH KURIKULUM 1984

KURIKULUM 1984
            Di tengah ketidakjelasan dan ketidaktuntasan, kurikulum 1975 diperbaharui dengan munculnya Kurikulum 1984 yang mengusung tema sentral Pendekatan Ketrampilan Proses (PKP). Begitu pembaharuan Kurikulum 1984 bergulir, strategi belajar mengajar yang semula menonjolkan penerapan model Duduk, Dengar, Catat, Hapal (DDCH) direnovasi menjadi strategi belajar mengajar yang menekankan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif).
DASAR PERUBAHAN KURIKULUM 1975 KE KURIKULUM 1984
1.        Terdapat beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
2.        Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi dengan kemampuan anak didik.
3.        Terdapat kesenjangan antara program kurikulum dan pelaksanaannya di sekolah.
4.        Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap jenjang.
5.        Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bidang pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak sampai sekolah menengah tingkat atas termasuk Pendidikan Luar Sekolah.
6.        Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi kebutuhan perkembangan lapangan kerja.
CIRI-CIRI KURIKULUM 1984
1.        Berorientasi kepada tujuan instruksional.
Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
2.        Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA).
CBSA adalah pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
3.        Materi pelajaran dikemas dengan nenggunakan pendekatan spiral.
Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran. Semakin tinggi kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang diberikan.
4.        Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan.
Konsep-konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru kemudian diberikan latihan setelah mengerti. Untuk menunjang pengertian alat peraga sebagai media digunakan untuk membantu siswa memahami konsep yang dipelajarinya.
5.        Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.
Pemberian materi pelajaran berdasarkan tingkat kematangan mental siswa dan penyajian pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret, semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.
6.        Menggunakan pendekatan keterampilan proses.
Keterampilan proses adalah pendekatan belajat mengajar yang memberi tekanan kepada proses pembentukkan keterampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya. Pendekatan keterampilan proses diupayakan dilakukan secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan pelajaran.
HAL-HAL BARU DALAM KURIKULUM 1984
·       Intensifikasi peranan materi kurikulum lokal.
·       Masuknya beberapa mata pelajaran baru (PSPB).
·       Pendekatan pembelajaran :
Otoaktivitas, Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA).
·      Sistem Kredit
·      Program A (Fisika, Biologi, Sosial, Budaya, Agama).

KEBIJAKAN POKOK DIKDASMEN
Kebijakan dan Realisasi
Ø  Pembudayaan hidup sesuai Pancasila untuk meningkatkan kualitas hidup.
Ø  Peningkatan kemampuan dan kecerdasan sehingga menumbuhkan sikap inovatif kreatif.
Ø  Peningkatan relevansi pendidikan dengan IPTEK (Pemantapan Kurikulum Lokal SD, peralatan praktek, kejuruan).
Ø  Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan.

MUATAN LOKAL
v  Definisi : Program pendidikan yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan buatan serta kebutuhan daerah dan wajib diikuti oleh siswa di daerah itu.
v  Sifat : memperluas tujuan pendidikan yang telah digariskan dalam pendidikan nasional melalui pengkayaan dengan kondisi apa yang ada di daerah.
v  Syarat muatan lokal meliputi : khas lingkungan, menunjang kepentingan nasional ; sesuai minat, sikap, kemampuan, perhatian peserta didik ; didukung oleh pemerintah daerah dan masyarakat ; tersedia tenaga pelaksana dan sumber ; dapat dilaksanakan dan dikembangkan ; selaras dengan kemajuan dan inovasi pendidikan.
v  Bahan pengajaran muatan lokal meliputi : bahasa, nilai, adat istiadat, lingkungan geografis, ekosistem, organisasi kemasyarakatan.
v  Strategi Pelaksanaan Mulok yaitu : Monolitik (Tersendiri, waktu khusus), Integratif (bersama mata pelajaran lain), Ekologis (Menggunakan lingkungan).

MATERI, PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Materi / program, terdiri atas :
·           Pendidikan Umum (Agama, PMP, PSPB, Jasmani, Kesenian).
·           Pendidikan Akademis (B. Indonesia, B. Inggris, B. Daerah, IPA, IPS, Matematika).
·           Pendidikan Ketrampilan (PKK, Teknik, Pertanian, Kerajinan, Maritim)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Oktoaktivitas dengan CBSA :
§   Prakarsa siswa dalam memberikan usul tanpa diminta (tujuan, strategi, mencari sumber).
§   Keterlibatan mental dalam tugas kegiatan secara intelektual dan emosional.
§   Guru lebih sebagai fasilitator.
§   Belajar dengan pengalaman langsung.
§   Variasi bentuk dan alat pembelajaran.

§   Kualitas interaksi.

MAKALAH KURIKULUM 1975

KURIKULUM 1975
            Kurikulum adalah serangkaian ketentuan dan pedoman yang meliputi : Tujuan-tujuan institusional SMP / SMA, Struktur Program Kurikulum, GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran), Sistem Penyajian yang menggunakan pendekatan PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional), Sistem Penilaian, Sistem Bimbingan dan Penyuluhan, Supervisi dan Administrasi.
            Kurikulum 1968/1969 dirasa perlu ditinjau kembali agar lebih sesuai dengan tuntutan perkembangan dan perubahan zaman dan masyarakat. Kurikulum 1975 disetujui oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk secara nasional dilaksanakan bertahap mulai tahun pengajaran 1976 dengan catatan, bahwa bagi sekolah-sekolah yang menurut penilaian kepala perwakilan telah mampu, diperkenankan melaksanakannya mulai tahun 1975.
FAKTOR PERUBAHAN :
Ø  Munculnya gagasan baru tentang sistem pendidikan nasional dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ø  Inovasi pembelajaran yang efektif dan efisien telah memasuki Indonesia.
Ø  Keluhan masyarakat tentang mutu lulusan pendidikan yang mendorong petugas pendidikan meninjau lagi sistem pendidikan.
CIRI-CIRI KURIKULUM 1975 :
1.      Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
a.       TIU (Tujuan Instruksional Umum)
(memahami, mengetahui, menikmati, mengenal)
b.      TIK (Tujuan Instruksional Khusus)
Yaitu tujuan pengajaran yang dibuat guru.
2.      Menganut pendekatan yang integratif. (setiap pelajaran memiliki arti dan peranan yang menunjang tercapainya tujuan yang lebih akhir).
3.      Pendidikan Moral Pancasila (PMP) bukan hanya dibebankan kepada bidang pelajaran Pendidikan Moral Pancasila, melainkan juga kepada bidang pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Agama.
4.      Menekankan pada efisiensi dan efektivitas pengguna dana, daya, dan waktu yang tersedia.
5.      Menggunakan teknik penyusunan program pengajaran PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
6.      Organisasi pelajaran meliputi bidang-bidang studi : Agama, Bahasa, Matematika, IPS, Kesenian, Olahraga dan Kesehatan, Ketrampilan, disamping Pendidikan Moral Pancasila dan integrasi pelajaran-pelajaran yang sekelompok.
7.      Pendekatan dalam strategi pembelajaran memandang situasi belajar mengajar sebagai sistem yang meliputi komponen-komponen tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan metode pembelajaran.
8.      Sistem evaluasi dilakukan penilaian murid-murid pada setiap akhir satuan pembelajaran terkecil memperhitungkan nilai-nilai yang dicapai murid-murid pada setiap akhir satuan pembelajaran.
HAL-HAL YANG BERHUBUNGAN :
1.      PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional).
2.      Pembelajaran dengan Modul

3.      Satuan Pelajaran.

ANALISIS BELAJAR EFEKTIF (KALENDER PENDIDIKAN)

ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN MA HIDAYATUL AHNAF
TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012
Bulan
Semester
Jumlah hari efektif
Jumlah Hari
Total hari /Smt
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Juli
SEMESTER I
2
2
2
3
3
3
15
105
Agustus
2
2
1
3
3
3
14
September
3
3
3
4
4
3
20
Oktober
5
4
4
4
4
5
26
November
3
4
4
4
3
4
22
Desember
1
1
1
2
2
1
8
Januari
SEMESTER II
4
4
3
3
3
3
20
110
Februari
4
4
5
4
4
3
24
Maret
2
2
2
3
2
4
15
April
3
2
2
4
3
4
18
Mei
4
5
5
4
4
4
26
Juni
1
1
1
1
2
1
7
Total Hari Efektif dalam satu tahun ajaran
215


Jumlah minggu pada semester I
105 : 7 = 15 minggu
Jumlah minggu pada semester II
110 : 7 = 16 minggu


A.   Pengaturan Beban Belajar
Satuan Pendidikan
Kelas
Satuan Jam Pembelajaran tatap muka (menit)
Jumlah jam pembelajaran per minggu
Minggu efektif /tahun ajaran
Waktu pembelajaran / tahun
Jumlah jam /tahun (60 menit)
MA
X
45
46
31
1426/tahun 64170 menit
1070 jam
XI IPA
48
1488/tahun 66960 menit
1116 jam
XI IPS
47
1457/tahun 65565 menit
1093 jam

XI Agama
47
1457/tahun 65565 menit
1093 jam

XII IPA
42
1302/tahun 58590 menit
977 jam

XII IPS
43
1333/tahun 59985 menit
1000 jam





B.   Kalender Pendidikan 2011/2012
JULI 2011
AGUSTUS 2011
AHAD

3
10
17
24
31

7
14
21
29
SENIN

4
11
18
25

1
8
15
22
30
SELASA

5
12
19
26

2
9
16
22
31
RABU

6
13
20
27

3
10
17
24

KAMIS

7
14
21
28

4
11
18
26

JUM'AT
1
8
15
22
29

5
12
19
27

SABTU
2
9
16
23
30

6
13
20
28








11-13 Juli 2011 : Hari-hari pertama masuk (MOS)
1  - 3 Agt 2011     : Libur Awal Ramadhan
17 Agust 2011     : HUT Kemerdekaan RI
22 - 28 Agt 2011 : Libur Akhir Ramadhan
30 - 31 Agt 2011 : Hari Raya Idul Fitri 1430 H
SEPTEMBER 2011
OKTOBER 2011
AHAD

4
11
18
25

2
9
16
23
30
SENIN

5
12
19
26

3
10
17
24
31
SELASA

6
13
20
27

4
11
18
25

RABU

7
14
21
28

5
12
19
26

KAMIS
1
8
15
22
29

6
13
20
27

JUM'AT
2
9
16
23
30

7
14
21
28

SABTU
3
10
17
24

1
8
15
22
29


1 - 7 Sept 2011 : Hari Libur Idul Fitri
3 – 8 Okt 2011: Ujian Tengah Semester Gasal
NOVEMBER 2011


DESEMBER 2011
AHAD

6
13
20
27



4
11
18
25
SENIN

7
14
21
28



5
12
19
26
SELASA
1
8
15
22
29

6
13
20
27
RABU
2
9
16
23
30

7
14
21
28
KAMIS
3
10
17
24

1
8
15
22
29
JUM'AT
4
11
18
25

2
9
16
23
30
SABTU
5
12
19
26

3
10
17
24
31



6 Nov 2011                : Idul adha 1432 H
7 – 9 Nov 2011          : Hari Tasyrik
25 Nov 2011              : Hari Guru Nasional
27 Nov 2011              : Tahun Baru Hijrah 1431 H

5 - 17 Des 2011           : Ulangan Akhir Semester Gasal
19 - 20 Des 2011         : Remedial Semester Gasal
24 Des 2011                 : Pembagian Raport Smt Gasal
25 Des 2011                 : Hari Natal 2011
26 Des 2011 - 7 Jan 2012: Libur Semester Gasal



JANUARI 2012
FEBRUARI 2012


AHAD
1
8
15
22
29


5
12
19
26


SENIN
2
9
16
23
30

6
13
20
27


SELASA
3
10
17
24
31

7
14
21
28


RABU
4
11
18
25

1
8
15
22
29


KAMIS
5
12
19
26

2
9
16
23



JUM'AT
6
13
20
27

3
10
17
24



SABTU
7
14
21
28

4
11
18
25



23 Januari 2012 : Tahun Baru Imlek 2563

4 Februari 2011         : Maulud nabi Muhammad SAW
27 Feb – 3 Mar 2011 : Ujian Tengah Semester Genap


MARET 2012
APRIL 2012


AHAD

4
11
18
25
1
8
15
22
29


SENIN

5
12
19
26
2
9
16
23
30


SELASA

6
13
20
27
3
10
17
24



RABU

7
14
21
28
4
11
18
25



KAMIS
1
8
15
22
29
5
12
19
26



JUM'AT
2
9
16
23
30
6
13
20
27



SABTU
3
10
17
24
31
7
14
21
28




5-9 Maret 2012      : Ujian Sekolah Praktik (perkiraan)
23 Maret 2012       : Hari Raya Nyepi
26-31 Maret 2012 : Ujian Sekolah Tertulis
6 April 2012 : Wafat Isa Almasih
16-18 April : Ujian Nasional (Utama)
23-25 April : Ujian Nasional Susulan

MEI 2012
JUNI 2012
AHAD

6
13
20
27


3
10
17
24
SENIN

7
14
21
28

4
11
18
25
SELASA
1
8
15
22
29

5
12
19
26
RABU
2
9
16
23
30

6
13
20
27
KAMIS
3
10
17
24
31

7
14
21
28
JUM'AT
4
11
18
25

1
8
15
22
29
##
SABTU
5
12
19
26

2
9
16
23
30

2 Mei 2012: Hari Pendidikan Nasional
17 Mei 2012 : Kenaikan Isa Almasih
4-15 Juni 2012         : UKK semt Genap kls X, XI
16 Juni 2012             : Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
18-19 Juni 2012       : Remidial Semt Genap
23 Juni 2012             : Pembagian Raport
25 Juni- 7 Juli 2012 :Libur Kenaikan Kelas


Hari-hari pertama masuk sekolah (MOS)

Ulangan Umum

Libur Semester

Pembagian Raport

Libur Umum


Ujian Nasional Susulan

Libur Ramadhan (ditentukan kemudian

Ujian Sekolah
sesuai Kep. Depag)

Libur Khusus

Libur Idul Fitri

Ujian Nasional (UN)

Libur Khusus (Hari Guru Nas)
Ujian tengah Semester


Pendidikan Anak dalam Perspektif Al Qur'an

BAB I PENDAHULUAN A.        Latar Belakang Anak dalam perspektif Islam merupakan rahmat dari Allah yang diberikan kepada orang tua, d...